Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Menanti bahagia di balik airmata

Written By Cerita Dewasa on Jumat, 25 Maret 2011 | 08.30

Menanti bahagia di balik airmata
oleh Yusniya El Musyafa [Yusniyanti] pada 02 Desember 2010 jam 17:59
Adalah semangat,
yang menjadikan jiwanya selama ini kuat,,

namun, ketika tersadar bahwa ia telah berada di batas titik nadir,
tiba-tiba saja wajah cerianya berubah layu, senyum yang senantiasa terpancar dibibirnya seketika redup.

"a-ku tak ku-at yus-ni" ucapnya tertunduk terbata-bata dalam perasaan tegar yang coba ia tahan.

Seketika mendongak,,,

"Robbi...."
betapa mata bening itu telah basah,
oleh air mata,,??
yah..air mata yang selama ini tak pernah ia tampakan dari dulu hingga kini..sampai detik ini aQu mengenalnya.

Ia menangis,,??
Benarkah??

Benarkah, Ia telah mengeluarkan air mata lelahnya dalam menghadapi ujian ini,
begitu beratkah??
Begitu terasa melelahkannya kah??
Begitu letihnya kah??
Sampai2 ia merasa sudah kalah dg mengeluarkan bendera putih tanda menyerah berupa bulir air mata???
Yah, sekali lagi air mata.

Sejenak tertegun menatap matanya yang kini sembab dan sayu..
"aduhai.. Sudah berapa lamakah engkau menangis hingga seolah dirimu bukan dirimu wahai saudari tercintaQu??"
"mana rona wajah ceria yang biasa kau tampakkan di hadapan semua orang?, hingga kami,
mengira engkau tiada pernah sekalipun gundah dan berkeluh kesah.."


sekali ini, benar2 kuingin merangkulnya dalam2..menghapus air mata dari wajah yg kini menjelma sendu itu,
" ujian ini..." ucapku perlahan,, "begitu indah tuk qta lalui ukhti..."
sejenak rasa haru itu menyeruak, membuncah dada,
"percayakah engkau, bahwa saat ini Dia sedang begitu menyayangi Qta..
Dia yakin engkau mampu melewatinya, tak maukah engkau menjadi yang terpilih karena kasih sayang_Nya.."
ia terisak.

"Setelah ini..." ucapku kembali perlahan, dg rasa sesak yang kutahan-tahan tuk bisa mengendalikan air mata yang perlahan jg ingin mengalir
"yakinlah kan ada kejutan indah menantimu.."..

"amiin" lirihnya pelan hampir tak bersuara, dengan butir2 air yang kini semakin deras mengalir.

"jika qt mau bersabar dan ikhlas menjalaninya..." lanjutQu dengan dada yang kian membuncah sesak.

"mampukah..mampukah??" ucapnya semakin lirih menjadikan aQu benar2 memeluknya erat dalam dekapan.

Kami menangis,
menangis?
Sekali lagi menangis,
luar biasa aQu juga menangis.
Ikut merasakan apa yang ia rasakan..
"setelah ini.. Yakinlah kan ada kejutan indah,
bukankah selalu ada hikmah dibalik musibah,,
tak pernah qt tau rahasia dibalik rahasia rencana_Nya"..

"begitukah??"
ucapnya dg sebingkai senyum yang kini telah terbentuk dibibir mungilnya.



__akhir November kelabu__

4 komentar:

Gaphe mengatakan...

rasanya menangis itu wajar kalau lagi kena musibah atau cobaan. yang penting adalah, setelah menangis itu apa yang harus dilakukan kan!.

ayoo semangaat!.

Sang Cerpenis bercerita mengatakan...

sedih ya tapi harus tetap berusaha.

riez mengatakan...

Ijin mengamankan keEMPAX

umiabie mengatakan...

sedih ya tapi harus tetap berusaha dan semangat..

Posting Komentar