Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Dhayita Daneswari,Kapolsek Cantik Termuda di Tanah Jawa

Written By Cerita Dewasa on Rabu, 14 Oktober 2015 | 21.59

StatusSelebriti.com - Usianya masih sangat muda. Tapi Inspektur Satu Dhayita Daneswari mampu membuktikan diri sebagai seorang perwira polisi yang sudah sarat prestasi.
Dara cantik berusia 23 tahun ini kini menjadi sorotan publik karena telah menempati jabatan sebagai Kapolsek di wilayah Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ya, jabatan yang baru saja diemban Iptu Dhayita sejak tanggal 21 September 2015 lalu itu memang sangat mengagumkan. Dia menjadi satu-satunya Srikandi Polisi yang menjadi Kapolsek termuda di Pulau Jawa.

Selain berparas cantik, Iptu Dhayita juga memiliki prestasi membanggakan. Posisi yang diraihnya saat ini ternyata merupakan buah dari kerja kerasnya sejak berkarir di dunia kepolisian.

Lulus dari pendidikan Akademi Kepolisian Angkatan 44 Wiratama Bhayangkara (WB) pada tahun 2012 lalu, dirinya langsung meneruskan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) di Jakarta selama setahun.

Awal jabatannya sebagai polisi, Iptu Dhayita menjabat sebagai Panit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolrestabes Semarang, Jawa Tengah. Kemudian berpindah di Panit Reskrim Polsek Tembalang (Semarang) serta menjabat sebagai pengasuh Polwan di Sekolah Polisi Negara di Purwokerto.

"Dari Reskrim Polsek Tembalang terakhir saya ditugaskan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang, " kata perempuan kelahiran Semarang, 24 Desember 1991 itu kepada VIVA co.id, Rabu 14 Oktober 2015.

Rupanya prestasi dan keaktifannya membuatnya terpilih menjadi salah satu perwira terbaik yang ditunjuk untuk memimpin salah satu dari dua Polsek baru yang dibentuk di Semarang. Polsek Candisari Semarang salah satunya.

Bagi Iptu Dhayita, jabatan Kapolsek yang baru saja diembannya merupakan tanggungjawab besar yang sangat berat baginya yang masih sangat muda. Jika biasanya jabatan Kapolsek diberikan kepada perwira polisi yang berpangkat Kompol, namun Dhayita kini diberikan amanah lebih meski masih berpangkat Iptu.

"Saya ini masih enam tahun jadi polisi, ya ini jadi kebanggaan sendiri. Mungkin kalau di Jawa saya termuda, tapi kalau di luar Jawa banyak teman-teman seangkatan saya jadi Kapolsek," kata dia.

Iptu Dhayita merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Ir. Purboyo Paminggir Baroto dan Dra. Riche Hariyati. Alumnus SMAN 6 Semarang itu bahkan masih berstatus lajang dan belum menikah.

Di jajaran Polsek Candisari Semarang, dirinya bahkan memiliki 30 bawahan polisi yang usianya jauh di atasnya. Selain itu, Polsek yang ia pimpin memiliki tanggungjawab menjaga keamanan di tujuh Kelurahan, seperti Jatingaleh, Karanganyar Gunung, Joblang, Candi, Kaliwiru, Wonotingal, dan Tegalsari. Bahkan sejumlah objek vital yang cukup rawan kejahatan juga terdapat di kawasan itu.

"Meski paling muda di kantor. Tapi kunci saya memimpin adalah saling menghormati, apalagi dengan yang lebih tua. Kita terapkan kekeluargaan di kantor," kata gadis asli keturunan Jawa itu.

Saat ini Polsek baru yang dipimpinnya sejak tanggal 21 September lalu telah banyak dikunjungi masyarakat. Mereka rata-rata banyak mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), laporan tindak tindak kriminalistas dan pencurian.

Aksi Kapolsek Cantik Menyamar Tangkap Penjahat

Perempuan yang masih sangat muda dan belum menikah ini pernah memiliki cerita menegangkan saat dirinya berurusan dengan penjahat. Saat itu, Dhayita masih menjabat sebagai Panit Reserse Kriminal di Polsek Tembalang Semarang. Beberapa kasus bahkan telah ia pecahkan bersama sejumlah anggota, terkait tindak kriminal seperti penganiayaan dan pengeroyokan.

"Saat itu pernah berurusan dengan penangkapan langsung. Kasusnya penganiayaan. Kebetulan saya ikut dan sempat melakukan penyamaran dengan satu anggota," kata Dhayita kepada VIVA co.id di Semarang, Rabu 14 Oktober 2015.

Kebetulan pelaku penganiayaan yakni dua orang anak muda yang memang siap disergap untuk dilakukan penangkapan. Iptu Dhayita sendiri langsung melakukan pengintaian dengan menyamar sebagai seorang warga biasa. Ia lantas berboncengan naik motor bersama satu anggota polisi lain.

Tepat di sebuah warung di wilayah Tembalang, dia dan anggota langsung menyergap pelaku. Bahkan dua tersangka sempat melakukan perlawanan saat tim melakukan penangkapan.

"Tersangkanya anak-anak muda yang sedang nongkrong. Tersangka saat itu sempat melawan tapi berhasil kita amankan karena kita juga dibantu warga," imbuh perempuan yang juga menekuni olahraga bela diri itu.

Dikatakan Dhayita, beberapa kasus yang tersangka utamanya adalah wanita bahkan kerap ia tangani. Sebagai perwira polisi, ia mengaku siap ditugaskan kapanpun dan dimanapun tempat yang memang amanah baginya.

Paska ditempatkan di Panit Reskrim Polsek Tembalang, dara kelahiran Semarang, 24 Desember 1991 itu kemudian berpidah tugas sebagai di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang. Lagi-lagi Dhayita harus berurusan dengan tindak kekerasan yang melibatkan anak.

"Beberapa kasus sudah saya tangani seperi kekerasan terhadap anak yang masih cukup tinggi. Kita kesulitan saat banyak korban tidak bisa diajak bicara dan memberi keterangan," ujar Dhayita yang mengaku tiga bulan di Unit PPA itu.

Berbagai pengalaman berharga yang ia dapatkan dalam karir polisinya. Kini, warga asli Kota Lumpia itu menjadi Kapolsek termuda di Tanah Jawa. Tepatnya di Polsek Candisari Semarang.

Di wilayah ini, ia memiliki tanggung jawab menjaga keamanan di tujuh Kelurahan. Ia mengaku siap bertugas penuh dan tidak takut menghadapi penjahat.

viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar